Rabu, 26 Oktober 2016

Al qur'an Hadist



Surah Annahl ayat 78
وَاللَّهُ أَخْرَجَكُمْ مِنْ بُطُونِ أُمَّهَاتِكُمْ لَا تَعْلَمُونَ شَيْئًا وَجَعَلَ لَكُمُ السَّمْعَ وَالْأَبْصَارَ وَالْأَفْئِدَةَ ۙ لَعَلَّكُمْ تَشْكُرُونَ

Dan Allah mengeluarkan kamu dari perut ibumu dalam keadaan tidak mengetahui sesuatupun, dan Dia memberi kamu pendengaran, penglihatan dan hati, agar kamu bersyukur.
Maksud ayat ini adalah, Allah mengajari apa yang sebelumnya tidak diketahui, yaitu sesudah Allah mengeluarkan dari perut ibu kalian tanpa memahami dan mengetahi sesuatu apa pun. Allah mengkaruniakan kepada kalian akal untuk memahami dan membedakan antara yang baik dan yang buruk. Allah membuka mata kalian untuk melihat apa yang tidak kalian lihat sebelumnya, dan memberi kalian telinga untuk mendengar suara- suara sehingga sebagian dari kalian memahami perbincangan kalian, serta memberi kalian mata utuk melihat berbagai sosok, sehingga kalian dapat saling mengenal dan membedakan.

Surat Al-Alaq ayat 1-5
 اقْرَأْ بِاسْمِ رَبِّكَ الَّذِي خَلَقَ
 Bacalah dengan nama tuhanmu yang menjadikan
kata iqra berasal dari kata kerja qara'a yang awalnya bermakna menghimpun. Dalam kamus-kamus ditemukan aneka ragam arti dari kata tersebut. antara lain : menyampaikan, menelaah, membaca, mendalami, meneliti, mengetahui ciri-ciri sesuatu, dan sebagainya. Ayat di atas tidak menyebutkan objek bacaan, maka dari itu objeknya bersifat umum.

 
خَلَقَ الإنْسَانَ مِنْ عَلَقٍ
Menjadikan manusia dari segumpal darah
Manusia adalah makhluk pertama yang diciptakan Allah dalam Al-Qur'an melalui wahyu pertama. Salah satu cara yang ditempuh oleh Al-Qur'an untuk mengantarkan umat manusia menghayati petunjuk-petunjuk Allah adalah dengan memperkenalkan jati dirinya antara lain dengan menguraikan proses kejadiannya. Manusia sebagai makhluk mulia dijadikan Allah dari sesuatu yang melekat dan diberinya kesanggupan untuk menguasai segala sesuatu yang ada di bumi ini serta menundukannya untuk keperluan hidupnya dengan ilmu yang diberikan Allah kepadanya.

 
اقْرَأْ وَرَبُّكَ الأكْرَمُ
Bacalah, dan Tuhanmu yang Maha Pemurah
Ayat ini memerintahkan kembali Nabinya untuk membaca. Karena bacaan tidak dapat melekat pada diri sesorang kecuali dengan mengulang-ngulangi dan membiasakannya.   Kegiatan "membaca" AL-Qur'an menimbulkan penafsiran-penafsiran baru atau pengembanagn dari pendapat-pendapat yang telah ada. Kegiatan ini juga menimbulkan penemuan-penemuan baru yang membuka rahasia-rahasia alam, walaupun objek bacaannya itu-itu juga. Ayat Al-Qur'an yang di baca dari generasi ke generasi adalah sama, tidak berbeda, namun, pemahaman mereka serta penemuan rahasianya terus berkembang.  

 
الَّذِي عَلَّمَ بِالْقَلَمِ   
Yang mengajar dengan qalam
Allah menyediakan qalam sebagai alat untuk menulis. Allah menyatakan bahwa dia menjadikan manusia dari 'Alaq lalu diajarinya berkomunikasi dengan perantara qalam. Pernyataan ini menyatakan bahwa mausia diciptakan dari sesuatu bahan hina dengan melalui proses, sampai pada kesempurnaan sebagai manusia sehingga dapat mengetahui segala rahasia sesuatu.

 
عَلَّمَ الإنْسَانَ مَا لَمْ يَعْلَمْ  
Dia mengajar manusia sesuatu yang tidak diketahui 
Manusia pada walnya tidak mengetahui apa-apa hingga akhirnya Dialah yang mengajarkan manusia berbagai macam ilmu yang bermanfaat. Andai kata tidak karena qalam niscaya banyak ilmu pengetauan yang tidak terpelihara baik. Demikian pula tanpa pena tidak dapat diketahui sejarah orang-orang yang berbuat baik atupun jahat. Dan tidak ada pula ilmu pengetahuan yang menjadi pelita bagi orang-orang yang datang sesudah mereka.

Selasa, 25 Oktober 2016

Cara membuat cover laporan




Dalam membuat karya ilmiah anda harus menampilkan sebuah cover yang memuat atau mewakili isi dari sebuah karya tersebut. Seseorang yang melihat karya ilmiah hanya dengan melihat covernya, maka ia akan sedikit mengetahui isi yang dibahas. Hal ini juga di perlukan oleh seorang mahasiswa untuk membuat laporan atau skripsi.
1.   Buatlah file baru di Microsoft word  lalu simpan dengan nama sesuai dengan apa yang anda inginkan.
2.   Atur ukuran kertas
3.   Lalu ke menu page layout,
4.   klik page set up,
5.   pilih layout lalu beri tanda ceklis pada justified
6.   Lalu klik ok
7.   Tulis Judul Makalah
8.   Klik enter beri Gambar/Logo
9.   Klik enter tulis Data Penulis/Penyusun Makalah
10. Klik enter tulis Jurusan dan Fakultas
11. Klik enter tulis Tahun pembuatan

Demikian Cara membuat cover laporan, semoga bermanfaat.

Jumat, 21 Oktober 2016

ISLAM INDONESIA



ISLAM INDONESIA
Makalah Ini Dibuat Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Pengantar Studi Islam
Dosen Pengampu : Rizal Al Hamid M.S.I



Disusun Oleh :
1.    Dwi Wahyu Prasetyo                 (16620009)
2.    Mutiara Pangestu                       (16620011)
3.    Hervyawan Herbi Anggoro       (16620012)



JURUSAN FISIKA
FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
UIN SUNAN KALIJAGA JOGJAKARTA
TAHUN 2016


Kata Pengantar

            Puji syukur kehadirat allah atas rahmat dan hidayahnya sehingga kami bisa menyusun makalah yang berjudul “ISLAM INDONESIA”. Makalah Islam Indonesia ini adalah kumpulan materi dari beberapa buku kecil yang kami baca sebagai referensi. Kami berharap makalah yang kami buat ini bisa bermanfaat bagi semua yang membacanya. Dan bila mana ada sesuatu yang kurang berkenan atau masih salah dalam pembahasan rumusan masalah di dalam makalah kami, kami mohon maaf dan kami peru kritikan dari anda semua agar kami bisa membuat makalah yang lebih baik lagi dan bisa menjadi suatu acuan informasi bagi masyarakat luas. Terimakasih.


Daftar Isi

I.        BAB I
·       Pendahuluan
·       Rumusan Masalah
·       Tujuan Penulisan

II.     BAB II
·       Pembahasan

III.  BAB III
·       Kesimpulan

IV.  Daftar Pustaka























BAB I

Pendahuluan
            Islam Indonesia memiliki banyak sekali budya-budaya di dalamnya, di mana di setiap daerah, di setiap suku islam di indoesia semuanya memiliki budaya-budaya tertentu yang memiliki ciri khasnya masing-masing. Islam Indonesia itu sangatlah menarik karena memiliki sejarah yang sangat besar dan memiliki peninggalan-peninggalan yang masih bisa kita lihat sampai sekarang. Islam masuk di indonesia melalui beberapa jalur diantaranya jalur perdagangan dan pernikahan. Islam di indonesia sangat cepat sekali berkembang karena islam itu mengajarkan tentang hakikat kehidupan yang sangat murni dan mudah di pahami oleh masyarakat indonesia.


Rumusan masalah:
1.     Bagaimana system pembelajaran Islam?
2.     Bagaimana perkembangan Islam di Indonesia?


Tujuan Penulisan:
1.     Mengetahui system pembelajaran Islam.
2.     Mengetahui perkembangan Islam di Indonesia.





















BAB II
PEMBAHASAN

A. Perkembangan islam dari sudut pandang sejarah
Pada tahun 1942 adalah masa perpindahan dari masa penjajahan Hindia-Belanda ke masa penjajahan Jepang. Pemimpin jepang Jendral Hitoshi Imamura berambisi menguasai Asia. Pada tanggal 1 Maret 1942 Jepang mendarat di Indonesia tepatnya di pantai Banten Jawa Barat, kemudian pada tanggal 5 Maret Batavia (Jakarta) juga diduduki Jepang. Selanjutnya tiga hari kemudian Gubernur Jendral Hindia Belanda Mr.Jhr. Jtarda van Stakenberg Staouwer dan Komandan Knil Letnan Jenderal Hein ter Poorten menyerah tanpa syarat kepada Jenderal Hitoshi Imamura di Kalijati (Jawa Barat) pada tanggal 9 Maret 1942. Abdul Qodir Djaelani, 1994:97).
Dinamika islam pada awal kemerdekaan banyak terjadi pemberontakan khususnya Darul Islam atau lebih dikenal dengan sebutan DI/TII.
Pada tahun 1949 sampai 1962 terjadi pemberontakan di Jawa Barat yang dipimpin oleh Kartosuwiryo. Penyebab pemberontakan ini dikarenakan Kartosuwiryo tidak setuju dengan Perjanjian Renville dan perbedaan konsep negara.Bentuk atau hasil dari pemberontakan DI/TII di Jawa Barat adalah banyak terjadi pemunnuhan, pembakaran rumah, perampokan dan banyak pengungsi tiap tahun karena gerkan ini. Kemudian pada tanggal 4 Juni 1962 Kartosuwiryo meninggal dalam Operasi Pagar Betis.
Pada tahun1965 terjadi peberontakan DI/TII di Jawa tengah dengan Sachjani sebagai pemimpinnya. Kelompok yang dipimpin Sachjani merupakan gabungan dari 3 kelompok yang berbeda. Penyebab pemberontakan ini adalah tentara yang semena mena terhadap muslim di beberapa daerah di Jawa Tengah. Contohnya di Klaten ada oknum tentara yang membakar masjid dan di Surakarta ada tentara yang keluar masuk masjid mengenakan sepatu sambil membawa anjing, hal tersebut tentu akan membuat umat muslim sangat murka.Pada akhirnya resimen tentara dibenahi sehingga kejadian seperti itu tidak terulang lagi.
Pada tahun 1959 terjadi pertentangan antara kelompok adat sebagai kepala wilayah elit sebagai kaki tangan belanda yang disebut juga ulubalanhg dengan gelar teuku. Pertentangan ini terjadi antara Kelompok Adat (Teuku) dengan Kelompok Agama (Persatuan Ulama Aceh/PUSA) yang dipimpin oleh Daud Beureuh. Penyebab keresahan rakyat aceh pada saat itu adalah PUSA serakah akan harta  rakyat, posisi pejabat penting banyak diisi oleh orang dari jawa  dan persyaratan menjadi pegawai atau tentara republik sangat berat. Pada akhiirnya pemberontkan berakhir dengan damai, pada tgl 22 Desember dibentuk Musyawarah Keerukunan Rakyat Aceh (MKRA) berisi ikrar yang ditandatangani oleh 700 orang terkemuka aceh.

B. Politik Pada Masa Kemerdekaan
Pemerintahan republik indonesia yang baru ini merupakan bentuk dari koalisasi muslim dan beberapa partai nasional antara lain: masyumi, NU, PNI, dan PKI. Pihak muslim merupakan kekiuatan organisasi plitik terbesar, tetapi kemudian kekuatan mereka terkalahkan oleh kekuasaan nasionalis indonesia. Keinginan kalangan muslim yang berhubungan dengan konstitusi dan institusi republik baru ini hanya sebagian yang terpenuhi.
Dalam perkembangan selanjutnya, untuk membentuk departemen agama. Departemen agama ini di bentuk bertujan untuk memberikan kebebasan beragama. Departemen agama  ini di bentuk bertujuan untuk memberikan kebebasan beragama, dan untuk menjaga keserasian hubungan komunitas agama yang berbeda, dan yang utama untuk menangani agama muslim.
      Pada masa demokrasi parlementer selain diwarnai konflik politik antar partai muslim dan non muslim, ada juga masalah lain yang di alami oleh tubuh muslim yang mengalami perpecahan di mana NU memisahkan diri dari organisasi masyumi dengan mendirikan partainya sendiri yaitu partai politik NU. Perpecahan ini berdampak negative terhadap partai islam dalam pemilu 1955, di mana partai islam memperoleh suara sebanyak 44% suara yang berati tidak mencapai angka mayoritas. Namun setidaknya pada masa itu masyumi memainkan peran di kancah politik demokrasi parlementer antara tahun 1950-1957. Dan menentukan kabinet yang di bentuk sebelum akhirnya bubar di tahun 1960. Keberhasilan kabinet yang di bentuk adalah membubarkan Negara uni Indonesia-belanda.
C. Politik Islam Masa Reformasi
Jatuhnya orde lama dan orde baru membawa harapan munculnya pemerintahan pasca orde baru. Hal ini tercerminkan dalam hal kebebasan mendirikan partai politik, dan tercatat ada 48 partai baru yang mengikuti pada pemilu 1999, dan termasuk di dalamnya itu adalah partai-partai islam. Pemilu 1999 telah memberikan peluang untuk para ulama secara mandiri bisa masuk ke dalam pemerintahan, sehingga banyak ulama pada masa itu yang duduk di legislatif. Begitu pula pemilu 1999 telah membawa K.H Abdurrahman Wahid menjadi presiden RI yang di usungkan dari fraksi partai Kebangkitan Bangsa sampai pemilu 2004.
D. Dinamika Pembaruan Pemikiran Di Indonesia Saat Ini (Kontemporer)
            Pembaruan islam di indonesia di lihat dari sejarah peradaban itu terbagi menjadi tiga periode, yaitu sebagai berikut:
1.     Periode ketika kepemimpinan ulama sangat dominan di masyarakat muslim .kepimimpinan ulama ini berlangsung sejak islam datang di indonesia hingga berlangsungnya masa penjajahan.
2.     Peran ulama di gantikan oleh pemimpin-pemimpin islam yang bergerak di bidang organisasi kepartaian dalam perpolitikan
3.     Periode kebangkitan kaum intelektual muslim, yakni saat peran politisi intelektual muslim di pertanyakan di hadapan kekuasaan, system politik waktu itu (orde baru)


E. Perkembangan islam dari sudut pendidikan
         Sistem pendidikan di Indonesia pertamakali sebelum kedatangan bangsa eropa adalah langgar, pesantren, pendidikan di kerajaan-kerajaan dan setelah bangsa eropa datang muncullah sistem kelas.
1.     Langgar
Sistem langgar adalah sistem pembelajaran yang dilakukan di langgar, surai, atau serambi masjid. Kurikulumya bersifat elementer, yakni memelajari tentang abjad huruf arab. Sistem ini dikelola oleh orang yang biasanya berprofesi sebagai guru agama atau sekaligus menjadi pembaca doa. Umumnya pada tingkat awal sistem lnggar kurikulumnya hanya memelajari huruf arab, lalu pada tingkat selanjutnya diajarkan lagu-lagu qasidah, barzanji, tajwid, mengaji kitab farukunan.
Pengajaran dengan sistem langgar ini dillakukan dengan dua cara. Pertama, dengan cara sorongan, yakni seorang murid berhadapan langsung dengan guru, dan bersifat perorangan. Kedua, adalah dengan cara halaqah, yakni guru dikeliling oleh para murid.
2.     Pesantren
Adapun sistem pendidikan dengan pesantren atau diidentikkan dengan h(b)uttab, dimana seorang kiayi mengajari santri dengan sarana masjid sebagai tempat pengajaran/ pendidikan, dan didukung oleh pondok sebagai tempat tinggal santri.
Di pesantren juga berjalan dua cara, pertama sorongan dan yang kedua halaqah. Hanya saja sorongan di pesantren biasanya dengan cara santri yang membaca kitab, sementara kiayi mendengar, sekaliguns mengoreksi bila ada kesalahan.
3.     Kerajaaan
Sistem pengajaran berikutnya adalah sistem pengajaran kerajaan-kerajaan islam, pertama dimulai oleh kerajaan Samudera Pasai di Aceh. Adapun materi yang diajarkan di majelis Ta’lim halaqah di Kerajaan Pasai adalah fiqh mazhab al-Shafi’i.
Kedua, kerajaan Perlak di Selat Malaka. Di kerajaan ini ada lembaga pendidikan berupa majlis Ta’lim tinggi yang dihdiri oleh murid khusus yang sudah alim dan mendalam ilmunya.
Ketiga, Kerajaan Aceh Darussalam (1511-1874 M). Di kerajaan ini ada lembaga lembaga negara yang berfungsi di bidang pendidikan, yakni (1) Balai Suetia Huhama. Lembaga ilmu pengetahuan, tempat berkumpul ulama, ahli pikir dan intelektual/ cendekiawan membahas ilmu pengetahuan. (2) Balau Seutia Ulama. Jawatan pendidikan (3) Balai Jama’ah Himpunan Ulama. Adapun jenjangnya adalah : (1) Meunasah/Madrasah, dan ada di setiap kampung. (2) Rangkang (Tsanawiyah). (3) Dayah, ada di setiap daerah Ulebalang, dan setingkat Aliyah. (4) Dayah Teuku Cik, kira-kira sama dengan tingkat perguruan tinggi (PT).
Keempat, Kerajaan Demak, dimana di tempat-tempat ramai (cetral/pusat) didirakan masjid sebagai tempat belajar.
Kelima, Kerajaan Islam Mataram (1575-1757M) dimana hampir di setiap desa didirikan tempat belajar al-Qur’an. Demikian pula di daerah kabupaten didirikan pesantren.
Keenam, Kerajaan Islam di Banjarmasin, Kalimantan. Sistem pendidikannya sama dengan sistem madrasah di Jawa.
4.     Pendidikan Sistem Kelas
Pada akhir abad 19 muncul sistem pendidikan kelas di indonesia yang di gagas oleh bangsa eropa. Kemudian pada abad ke 20 muncul madrasah dan sekolah seolah model belanda oleh organisai islam, seperti Nahdatul Ulama, Muhammadiyah, Jama’at al-Khair, dan lain-lain.
Kemudian pada tahun 1916, Nahdatul Ulama membuka madrasah salafiyah di Tebuireng, yang kurikulumnya memeasukkan pelajaran baca tulis huruf latin. Pada tahun 1923 ada empat sekolah Muhammadiyah didirikan di Yogyakarta dan di Jakarta berdiri sekolah HIS (Holland Inlands School)

5.     Perguruan Tinggi
Pada bulan April 1945 diadakan pertemuan dengan berbagai tokoh organisasi islam, ulama, dan cendekiawan. Dalam pertemuan tersebut dibentuk paniitia Perencana Sekolah Tingi Islam yang diketuai oleh Drs. Moh Hatta. Lalu pada tanggal 8 Juli 1945 diadakan pembukaan resmi Sekolah Tinggi Islam (STI) di Jakarta. Setelah pemindahan ibukota negera ke Yogyakarta, STI juga pindah ke Yogyakarta dan berubah naama menjadi Universitas Islam Indonesia (UII). Kemudian UII menjadi Perguruan Tinggi Agama Islam Negeri (PTAIN) yang diatur oleh Peraturan Pemerintah No. 34 Tahun 1950 dan pelaksanaannya diatur dalam peraturan bersama Menteri Agama dan Menteri Pendidikan, Pengajaran dan Kebudayaan.
Setelah PTAIN berjalan 9 tahun ketua fakultas saat itu Muhtar Yahya merasa kurang jika hanya membuka fakultas yang memelajari agama saja mengingat luasnya ilmu keagamaan islam. Maka pada tahun 1960 PTAIN  dilebur dan digabungkan dengan Akademi Dinas Ilmu Agana (ADIA) milik departemen agama yang didirikan tahun 1957. Penggabungan Institut Agama Islam Negeri (IAIN) dengan peraturan presiden RI Nomor 11 tahun 1960 dan Penetapan Menteri Agama Nomor 43 Tahun 1960 tentang penyelengaraan IAIN.
IAIN dan STAIN (Sekolah Tingi Agama Islam Negeri) berkembang pesat si beberapa daerah sehingga muncul PP Nomor 27 Tahun 1963 yang memungkinkan untuk mendirikan IAIN terpisah dari pusat, beberapa IAIN yang berdiri yakni sebagai berikut :
1.IAIN Ar-Raniry Banda Aceh 5 Oktober 1963
2.IAIN Syarif Hidayatullah Jakarta 5 Desember 1963
3.IAIN Raden Fatah Palembang 22 Oktober 1964
4.IAIN Antasari Kalimantan Selatan 22 November 1964
5.IAIN Sunan Ampel Surabaya6 Juli 1956
6.IAIN Alauddin Ujung Pandang 21 November 1966
7.IAIN Imam Bonjol Padang 21 November 1966
8.IAIN Sultan Taha Saefuddin Jambi tahun 1967
lalu ada yang dulunya fakultas cabang dipromosikan menjadi IAIN yaitu:
1.IAIN Sunan Gunung Djati Bandung 28 Maeret 1968
2.IAIN Raden Intan Lampung 28 Oktober 1968
3.IAIN Walisongo Semarang 1 April 1970
4.IAIN Sumatera Utara Medan 19 November 1973
kemudian pada tahun 2002 mulai banyak sejumlah IAIN dan STAIN yang berubah menjadi UIN dan sejumlah STAIN berubah menjadi IAIN.
Ketika Menteri Agama dijabat oleh Munawwir sadjali, ada dua program untuk meningkatkan pendidikan, yaitu pada tingkat SLTA dicetuskan Madrasah Aliyah Negeri Program Khusus (MAN-PK) dan pada perguruan tingi ada program Pembibitan Dosen